Sore hari itu, jarum jam menunjuk angka tiga. Hujan gerimis menemani langkah saya bersilaturahmi ke sungai Cikapundung. Ini sekaligus menjadi tugas terakhir job training saya disalah satu media cetak nasional. Seperti kata Redaktur media tempat saya job training, masalah sungai Cikapundung memang bukan masalah yang baru, tapi masalah ini selalu menarik untuk ditelusuri karena tak pernah kunjung selesai.
Inilah dunia bawah dan disanalah dunia atas. Berada disini memang seperti berada di dunia yang tak biasanya. Begitu kontras saat mata memandang keatas, namun atmosfir yang berbeda akan tampak saat mata memandang kebawah. Mungkin seperti surga dan neraka, ah terlalu kejam jika menganalogikan seperti itu.
Mata saya lalu berkeliling mencari seseorang, ya saya memang harus bertanya pada seseorang untuk dijadikan narasumber. Saat itu mata saya tertuju pada seseorang berbaju lusuh yang tengah duduk santai sambil melihat sungai Cikapundung, sebut saja namanya Sumiati (nama samaran).