Facebook

Kamis, 01 Juli 2010

Kampung De’Tuik, Pesona Kampung Haur Manggung

Kampung De’Tuik merupakan nama salah satu restoran Sunda yang berada di Jalan Bojong Koneng Atas, Kampung Haur Manggung Cikutra, Bandung. Sekilas namanya terdengar asing dalam bahasa Sunda. Namun, arti nama De’Tuik merupakan singkatan dalam bahasa Sunda Deudeuieun Tuang Ieu Katuangan (Terus makan ini makanan).

Lokasinya memang cukup jauh dengan jalannya yang tidak mulus. Namun, semua itu akan terbayar saat melihat pemandangan di Kampung De’Tuik. “Pemandangannya alami dan natural dengan dikelilingi banyak pohon bambu membuat siapa saja betah berlama-lama berada disini,” kata Pengelola restoran Kampung De’Tuik, Iyan.

Kampung De’Tuik berdiri pada tahun 2006 oleh Rakhmat Basuki bersama istrinya Ina Wiyandini (pendiri Ina Cookies) dengan luas sekitar 1,1 hektar. Saungnya dulu terbuat dari kayu-kayu buatan kini diganti dengan bambu. “Penggantian ini karena menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya yang terdapat banyak pohon bambu, juga nama lokasinya Kampung Haur, haur kan dalam bahasa indonesianya berarti bambu,” terangnya.


Menurut Iyan, pemilihan saung-saung yang besar, berharap pengunjung yang datang ke Kampung De’Tuik terdiri dari grup-grup, misalnya satu sekolah untuk mengadakan reunian atau karyawan-karyawan satu kantor yang sedang menikmati hari libur. “Dengan lokasinya yang cukup jauh dan jalannya yang jelek, berharap perorangan yang datang kesini sepertinya berat.”

Kampung De’Tuik juga membuat program-program latihan, seperti pelatihan untuk anak-anak, camping, company gathering, dan outbound. Pelatihan itu memberikan omset tersendiri bagi Kampung De’Tuik. “Jadi Kampung De’Tuik memang dibagi dua bagian, satu bagian untuk restoran dan satu bagiannya lagi untuk berbagai pelatihan,” kata Iyan.

Dalam menarik pengunjung, kata Iyan, Kampung De’Tuik juga mesinergikan dengan Ina Cookies, pengunjung yang datang seperti grup ibu-ibu ke Ina Cookie membuat kue menjadi sesuatu yang menguntungkan Kampung De’Tuik. “Ibu-ibu itu membuat kuenya di Kampung De’Tuik, sehingga makannya pun disini. Jadi pemasaran juga terbantu oleh Ina Cookies.”

Kampung De’Tuik ditunjang dengan fasilitas saung lesehan, restoran, camping ground, Flying Fox, Mini Golf, Kolam Pancing, ATV Adventure dan sarana Children Playground. Restoran ini bisa mengakomodasi lebih dari 300 orang duduk sekaligus serta lebih dari 1000 orang untuk standing party, dengan kapasitas parkir untuk 25 mobil dan ratusan sepeda motor.

Tak ayal Kampung De’Tuik dijadikan sebagai tempat wisata kuliner. Restoran ini menjadi tempat favorit yang sering dikunjungi oleh pelanggan dari daerah lokal maupun berbagai daerah diluar pulau Jawa, bahkan keluarga para pejabat negara.

Menu yang tersedia di Kampung De’Tuik mencirikan ciri khas makanan Sunda seperti nasi liwet, nasi tutug oncom, nasi timbel, gurame bakar dan minuman khas seperti bajigur dan bandrek. Dengan menu unggulan yaitu Ikan Gurame Cobek Onje, juga berbagai macam masakan ikan gurame yang memakai bumbu buah-buahan.

Disamping itu, Kampung Detuik juga menyediakan menu khusus yaitu Baby Chicken. Terbuat dari daging anak ayam yang berumur 14 hari yang dibakar atau digoreng dengan ditambah sauce khas De'Tuik, disajikan dengan nasi dan sayuran. “Ayamnya harus dipelihara dan dirawat sendiri karena ayam ini tidak boleh memakai obat-obatan dan sebagainya,” kata Iyan yang juga sebagai Jenderal Manajer (JM) di restoran Kampung De’Tuik.

Baby Chicken, kata Iyan, adalah salah satu menu special di Kampung De’Tuik yang tidak ada di restoran-restoran lain. Menu ini cukup banyak diminati oleh setiap pengunjung yang datang ke Kampung De’Tuik. “Orang-orang yang datang kesini kebanyakan memang memesan Baby Chicken, bentuknya juga cukup unik karena nasinya dimasukkan kedalam ayam.”

Kampung De’Tuik buka dari jam 9 sampai jam 10 malam. Pengunjungnya biasa padat pada weekend-weekend. Biaya makannya pun relatif murah. “Dengan Rp 25.000 kita bisa makan disini, untuk ukuran cafe and resto harga tersebut sangat murah,” kata Iyan.



(AKLmn, 1 Juli 2010)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dan meninggalkan jejak :)