Facebook

Kamis, 01 Juli 2010

Kampung De’Tuik, Tak Sekadar Mengenyangkan Perut

Kampung De Tuik (Bandung)

Lokasi Kampung De’Tuik yang cukup jauh membuat restoran ini tidak terlalu berharap orang-orang datang hanya sekedar makan, sehingga Kampung De’Tuik mencari alternatif lain dengan cara mengadakan berbagai program-program untuk anak-anak hingga orangtua.

Menurut Pengelola restoran, Iyan Radiana, Kampung De’Tuik memiliki ciri khas yang berbeda dengan restoran-restoran lain. Pemilik restoran ini, yang juga pemilik pabrik kue Ina Cookies adalah seorang enterpreuneur. Sehingga Kampung De’Tuik sekaligus menjadi enterpreneur camp. “Beberapa program-program pelatihannya diantaranya Mapak Kampung, Cookids, The Teens Camp, Life Mapping dan The Company.”

Mapak Kampung, kata Iyan, merupakan program pelatihan untuk siswa SD. Mapak Kampung ini memperkenalkan pada anak-anak tentang mengolah sawah, menanam padi, melihat aktivitas petani dan menangkap belut. “Mapak Kampung bertujuan untuk memperkenalkan alam dan meningkatkan apresiasi anak-anak terhadap budaya luhur Indonesia,” katanya.


Dalam kegiatan membuat kue pun ada. Cookids cocok untuk memperkenalkan anak-anak TK/SD pada wirausaha. Aktivitasnya meliputi melihat pabrik, pembuatan kue, demo dan praktik membuat kue. Sehingga kreativitas anak-anak bisa terasah.

Selain itu, ada juga The Teens Camp untuk siswa SMP/SMA. Kegiatan dalam The Teens Camp meliputi perpaduan antara out-bound dan in-bound training, serta menginap di alam terbuka. Bertujuan untuk memberikan pencerahan kepada para siswa agar memiliki motivasi yang kuat dalam berprestasi, memiliki cita-cita yang jelas serta memiliki strategi yang kuat untuk mencapai cita-cita tersebut.

Mahasiswa juga bisa ikut program untuk memicu diri dalam mengadakan perubahan menjadi lebih baik. Nama kegiatannya Life Mapping. “Tak ketinggalan untuk para karyawan, ada program The Company Camp,” kata Iyan.

Kampung De’Tuik juga mengadakan pelatihan Reframe Your Life. Iyan mengatakan, pelatihan ini baru dilakukan pertama, karena banyak permintaan maka pelatihan ini akan dilakukan sesi keduanya pada Juli akhir.

Dalam Reframe Your Life ini, Kampung De’Tuik sebagiannya lagi dijadikan tempat pelatihan yang dinamakan kawah Candra Dimuka untuk menjadikan manusia kearah yang lebih baik. “Terinspirasi dari cerita Gatot Kaca yang dilatih di kawah Candra Dimuka supaya ototnya menjadi otot kawat,” kata Iyan.

Lebih lanjut Iyan mengatakan, kawah Candra Dimuka ini, menjadi tempat berlatih  terutama untuk para entrepreneur muda. Reframe Your Life dilaksanakan dua hari satu malam dengan maksimum 40 orang peserta. “Para peserta harus berjalan diatas api, setelah itu komitmen dengan rencana hidupnya, lalu dia harus mengumumkan rencana hidupnya.”

Iyan berharap dengan adanya program-program edukasi seperti ini banyak orang yang datang ke Kampung De’Tuik dalam bentuk grup. “Dalam pelatihan-pelatihan kan para peserta makan pagi, makan siang dan makan malam di Kampung De’Tuik. Nah itu jadi omset tersendiri buat De’Tuik,” katanya.

(AKLmn, 1 Juli 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dan meninggalkan jejak :)