Facebook

Rabu, 08 Agustus 2012

Media Online, Menyajikan Informasi Dalam Hitungan Menit


Saya: Pasar Cijerah kebakaran?
Hasna: Nya, ai Teh Ina teurang ti saha? (Iya, Teh Ina tahu dari siapa?)
Saya: Kan gaduh indera keenam   (Kan punya indera keenam)
Hasna: Hahaha

Itulah percakapan saya dan adik saya via SMS beberapa jam yang lalu. Saya sebetulnya geli juga membaca pertanyaan polos adik saya yang baru menginjak kelas 1 SMP itu, gkgkgk... Tapi maklum, umur segitu kalau berhubungan sama internet palingan cuma main facebook, main games-games mini di y8.com atau sekadar bertanya pada Om Google jika sedang ada PR dari sekolah saja :D.

Lantas dari mana saya bisa tahu? Karena punya indera keenam? Hahaha... Ya, itu tentunya karena perkembangan media online saat ini yang semakin pesat dengan kecepatan informasinya yang melebihi media cetak bahkan media elektronik sekali pun. Apalagi di dunia modern saat ini, orang-orang butuh segala sesuatu yang serba cepat termasuk dalam hal informasi. 

Perkembangan media online tidak terlepas dari perkembangan teknologi terlebih lagi internet. Saat ini bisa dipastikan hampir semua media cetak dan media elektronik saat ini sudah punya versi media online-nya sendiri. Dengan media online kita bisa mengetahui peristiwa yang baru beberapa menit terjadi. Sedangkan jika melalui media cetak atau elektronik informasinya baru bisa didapatkan sehari setelah peristiwa berlangsung. Contohnya pada peristiwa kebakaran Pasar Cijerah yang terjadi hari ini (8 Agustus 2012) pukul 02.30 yang sudah bisa kita ketahui di media online pada hari yang sama tanpa harus menunggu keesokan harinya. 

Dari beberapa media online yang tersebar sangat banyak di dunia maya, ada beberapa yang lebih sering saya kunjungi yaitu www.pikiran-rakyat.com, www.republika.co.id, www.detik.com dan www.kompas.com. Juga hal-hal ter-update tentang dunia keislaman di www.mizan.com.

Tapi saya tidak sedang mengunggulkan salah satu dari ketiga bentuk media massa itu. Toh masing-masing punya kelemahan dan kelebihan sendiri. Misalnya pada media online, karena mengejar kecepatan kadang informasi yang disajikan belum lengkap dan menyeluruh, sedangkan media cetak meskipun harus tayang sehari setelah peristiwa itu berlangsung tapi informasi yang disajikan bisa lengkap bahkan mendetail. Media elektronik pun meskipun informasi yang disajikan tidak bisa diulang-ulang tapi media elektronik lebih populer ditengah-tengah minimnya minat baca masyarakat Indonesia.

Dan tentang peristiwa Pasar Cijerah yang kebakaran itu, rasanya sedih sekali harus kembali kehilangan kehilangan salah satu tempat di mana saya menghabiskan masa kecil saya yang selalu saya kunjungi sampai sekarang. Juga nasib para pedagangnya yang sebagian saya kenal dekat. 

Ironisnya, ada beberapa pasar-pasar tradisional di Bandung yang mengalami hal serupa, dan dugaan penyebab kebakarannya selalu sama: korsleting listrik. Tapi pencarian fakta tentang penyebab utama kebakaran selalu tidak sampai pada pengungkapan fakta yang sebenarnya. Wallahu walam bisshowab.

Jadi, sudahkah Anda membaca berita hari ini???

(AKLmn, 8 Agustus 2012)

1 komentar:

Silakan berkomentar dan meninggalkan jejak :)