Facebook

Kamis, 29 Agustus 2013

Tommy, Donny, Donna dan Bella


Tommy, Donny, Donna dan Bella. Sekilas nama-nama itu cukup familiar di telinga kita. Memang mirip dengan nama-nama artis ibukota: Tommy Kurniawan, Donny Damara, Donna Agnesia, dan Bella Saphira. Tapi sebenarnya nama-nama itu adalah nama keempat kucing di rumah, nama pemberian dari adik-adik kecil saya yang imut-imut sekaligus amit-amit.

Photobucket

Awalnya saya sempat protes dengan nama-nama yang tidak kreatif itu. Sayangnya keempat kucing itu suka, bahkan manut kalau mereka dipanggil. Terutama si Bella, tiap adik saya manggil Bel ... Bel ....’ tuh kucing nyamperin sambil loncat-loncat kegirangan. Selain itu, saya juga kalah jumlah 1:6 dengan adik-adik perempuan saya, terpaksa saya pun harus membiasakan diri memanggil mereka dengan nama-nama yang gak banget itu. Dan akhirnya ya terbiasa.

Dari atas: Donny, Tommy, Bella, dan Donna

Keempat kucing itu sebenarnya tidak punya hubungan darah satu sama lain. Kecuali Tommy dengan Donny, lahir dari rahim kucing yang sama tapi dengan bapak dan waktu yang berbeda. Jadinya satu sama lain gak ada yang akur. Tiap hari tiada hari tanpa adegan Tom and Jerry. Heran ya, padahal mereka sudah lama tinggal satu atap. Yang paling kasihan itu si bungsu Bella, secara dia kucing kecil yang hobinya main. Akhirnya, saya dan adik-adik saja yang suka nemenin Bella main. Kalau kami sibuk dengan kegiatan masing-masing, saking gak punya teman, akhirnya Bella berteman akrab dengan ayam kecil milik Uwa. Hohoho... kebayang kan rumah saya hampir mirip kebun binatang. Dan FYI, baru kemarin adik-adik saya beli hamster, eh katanya sih dikasih temannya bapak, gak tanggung-tanggung empat ekor sekaligus. Padahal hamster kan makanan kucing juga.
milkysmile

Seperti kata pepatah, tak kenal maka ta’aruf (hihihi...), jadi biar saya ga nyerocos tentang kucing-kucing saya terus, lebih baik kenalan dulu lah sama kucing-kucing saya itu. Biar nantinya jadi sayang. Terutama untuk teman-teman saya yang anti kucing, dan menganggap makhluk paling lucu sedunia ini sebagai makhluk paling menyeramkan dan menakutkan:




TOMMY
Dia kucing tertua di rumah. Tommy ini layaknya bos, lebih tepatnya sih disebut preman. Habis hobinya berantem mulu, nantangin duel kucing-kucing yang ada di rumah atau kucing liar yang sekadar berkunjung ke rumah nengokin si Donna (kucing betina yang montok). Tak jarang juga berantem sama Donny, kucing rumah yang sama-sama jantan. Sering terjadi perang dunia ketiga diantara mereka, seisi rumah bisa berantakan dalam sekejap. Saya sebagai Cinderella yang suka ngepel dan beres-beres kadang dibuat stress, yah tapi apa boleh buat mereka sudah sangat saya sayangi dengan sesayang-sayangnya, jadi gak mungkin lah diusir dari rumah. Tapi, Tommy bisa jadi kucing penjaga rumah yang baik kok, soalnya semua kucing takut sama dia. Dasar preman!

DONNY
Donny kalau dirunut dari silsilah keturunan masih adiknya Tommy sebenarnya. Lahir dari ibu yang sama, tapi beda bapak mungkin. Waktu lahirannya beda, bisa dibilang Tommy itu generasi pertamanya, dan Donny generasi keduanya dari si Ibu Kucing. Karena tidak pernah akur dengan Tommy, makanya kadang Donny tidak pulang-pulang ke rumah. Mirip Bang Toyib lah. Kucingnya kalem banget, cool dan baik hati pula. Beda banget sama Tommy, si Donny ini mah pecinta damai yang hobinya malas-malasan dan tidur sepanjang waktu.

DONNA
Donna itu sebenarnya kucing liar yang suka keluar-masuk rumah seenaknya. Berkali-kali diusir, eh besoknya ada lagi ada lagi. Masalahnya kan rumah saya tidak cukup kalau harus menampung semua kucing liar. Kalau ada kucing yang ingin menetap, kami harus lapor dulu sama Pak RT alias bapak saya. Tapi akhirnya kami termasuk bapak membiarkan Donna tinggal di rumah. Alasannya masih klasik sih: gak tega dan kasihan.

Kucing ini sejak pertama kali masuk ke rumah memang sudah montok banget. Kalau digendong beratnya minta ampun. Uniknya, si Donna itu sering geje dan alay, mirip ABG-ABG yang labil. Suka lari-larian gak jelas, terus galau-galauan gitu deh. Konyol dan gokil. Saya sering ngakak kalau lihat tingkah polahnya dia.  

BELLA
Si Bella adalah kucing betina paling kecil di rumah. Kata Hasna, adik saya yang punya pengalaman jadi bidan lahiran kucing itu, Bella tiba-tiba diam mematung di depan pintu rumah dengan ekspresi mengiba. Bingung kali ya mau nyari tempat tinggal lagi di mana. Dan begitulah Hasna, juga semua anggota keluarga saya, selalu tidak tegaan dan kasihan melihat kucing kecil di luaran sana. Jadilah Bella sebagai anggota keluarga baru di rumah. Meskipun kecil, tapi si Bella kalau di dunia manusia biasa disebut agak songong. Semua kucing di rumah dia jutekin, jadi dia gak punya teman deh, ckckck … Tapi, saking lucunya ini kucing sama semua penghuni rumah suka digendong-gendong kayak ngegendong anak manusia. Bahkan, saya kadang lupa kalau si Bella itu anak kucing, 
Photobucket

Ya, begitulah perkenalan singkat kucing-kucing saya di rumah. Sejarah perkucingan di rumah saya kalau harus diceritain bakal panjaaang banget. Saya juga gak terlalu minat buat nulisnya, harus nyiapin hati yang selapang-lapangnya dulu. Soalnya dibalik cerita suka, juga banyak cerita dukanya. Bisa-bisa saya nulisnya sambil terisak-isak. Yang jelas saya sudah tinggal bersama makhluk kecil berbulu ini dari umur saya 3-4 tahunan. Cukup lama kan?

(AKLmn, Agustus 2013)

2 komentar:

  1. waaahh... aku seorang phobia kucing.. tanpa sengaja malah baca tulisan ini. aku skip deh.

    BalasHapus

Silakan berkomentar dan meninggalkan jejak :)